INDOTIMPOST.COM |Makassar – Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) angkat bicara terkait sikap Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi)
Hal ini berkaitan dengan dugaan penolakan edaran Rekomendasi Kaderisasi Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel.
Sehingga ditanggapi langsung oleh Ketua Umum PW IPM Sulsel, Zul Jalali Wal Ikram yang menyayangkan hal tersebut.
Ia menyayangkan Pimpinan UMSi dalam menyediakan regulasi untuk Organisasi Otonom (Ortom) juga merasa yang dipertontonkan pimpinan UMSi tidak begitu baik bagi pertumbuhan persyarikatan Muhammadiyah khususnya Ortom IPM.
“Kami menyayangkan jika semua amal usaha di Sulawesi Selatan seperti ini, kami khawatir kondisi kader yang ada di kampus Muhammadiyah sedangkan pada amal usaha lain kebijaksanaan pimpinan kampus masih dijumpai terhadap persoalan ini,” katanya. Sabtu (8/6/24).
Baca Kader IPM Sinjai Menjerit, UMSI Tolak Rekomendasi Kaderisasi MPKSDI PWM Sul-Sel
Ketua Umum PW IPM Sulsel menyebut pimpinan kampus kaku dalam memberikan kebijaksanaan untuk kader-kader secara khusus.
“Yang lebih ironis, jika sampai Demis Ketua IPM sampai ikut terancam kabarnya. Saya dengar laporan jika beberapa kader harus menjerit demi penyelesaian akademiknya wajib ikut DAD seperti halnya Abdul Azis akan di DO, hanya karena tidak ikut DAD, di mana beliau ini merupakan sebagai Demisioner Ketua IPM Sinjai periode 2020-2023 kader paripurna dan ini belum ditanggapi secara serius oleh pimpinan Muhammadiyah yang berwewenang,” terangnya.
Lanjutnya, ini miris dalam Ortom IPM akan berdampak bagi kader yang lagi berjuang di akademik, yang telah selesai mengikuti TM2 PFP1 juga musti harus dipaksa ikut DAD sebagai syarat penyelesaian akademik, meskipun ini kebijakan internal kampus.
“Sementara kami bangun komunikasi ke MPKSDI untuk menyikapi dan PWM untuk mengambil sikap,” tambahnya.
Sementara awak media melakukan konfirmasi Wakil Rektor lll UMSI, Mochamat Nurdin, S.IP., M.A, membantah hal tersebut.
“Itu tidak tepat dan saya sudah klarifikasi, bahwa rekomendasi yang dimaksud sebenarnya adalah ranahnya PWM Sulsel bukan pada kami yang di UMSI” tulisnya via WhatsApp. Sabtu (8/6) malam.
Baca juga Menyambut Pilkada 2024, IPM Sulsel Tegak Lurus dengan Arahan Pemuda Muhammadiyah
Bahkan pihaknya mengaku telah memberikan solusi bagi mahasiswa yang bersangkutan.
“Terkait masalah yang dimaksud sudah ada sebenarnya solusi yang kami berikan, hal ini tergantung dari pribadi mahasiswa sendiri. Ini surat yang dimaksud, ditujukan kepada PWM Sulsel bukan kepada kami di UMSI dan hal ini belum berkekuatan hukum jadi belum bisa ditindaklanjuti,” Tutupnya (tim/red)
Berita Terkait
Tak Terbendung, Ratusan Massa AMI Merangsek Masuk ke Rutan Medaeng
Viral! Diduga Disantet Anggota DPRD Surabaya Berikan Keterangannya
Jalan Penghubung Kecamatan di Sinjai Segera Dikerja, Pemdes Turungan Baji Apresiasi Dandim 1424 dan Pj Bupati Sinjai