INDOTIMPOST.COM | Matim – Memalak seperti preman kepada masyarakat kecil oleh oknum aparat penegak hukum memang bukan hal yang baru di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut tidak saja terjadi dipusat-pusat Kota Metropolitan akan tetapi sampai ke pelosok negeri, dimana Orang-orang kecil hidup dengan segala keterbatasan dan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Baca juga: Aparat Kapolres Manggarai diduga Melakukan Kekerasan, Tim Polda NTT Langsung Melakukan Pemeriksaan.
Tepatnya, di kampung Tanjung, Kelurahan Baras, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat kecil yang berprofesi sebagai pembeli ternak seperti kambing, kuda diperas oleh oknum aparat penegak hukum. Hal ini mencuat setelah oknum APH mematok harga mahal untuk aktivitas pengangkutan ternak antara pulau.
Arman selaku Aktivis pegiat Anti Mafia Hukum mengukutuk keras atas tindakan yang dilakukan oleh oknum APH yang tidak bertanggung jawab juga meresahkan masyarakat.
“Sebagai agent perubahan dan control sosial, saya secara tegas menyampaikan akan mengawal persoalan ini sampai tuntas, sebab jika kita mendiamkan suatu kejahatan sama halnya kita memperpanjang barisan perbudakan” ungkapnya.
Baca juga: Giat Operasi Zebra, Kapolres Manggarai Meminta Masyarakat Taat Aturan Lalu Lintas.
Sementara salah satu warga yang berinisial H masyarakat setempat kepada media ini menceritakan bahwa rekannya dimintai uang oleh oknum APH untuk aktivitas pengangkutan ternak antar pulau.
“Dia datang meminta uang, awalnya mereka mematok harga sepuluh juta rupiah untuk sekali jalan. Karena rekan kami tidak mampu membayar dengan jumlah tersebut. Akhirnya disepakati enam juta rupiah” ungkapnya belum lama ini.
Menanggapi adanya oknum APH yang nakal seperti itu, aktivis kelahiran Manggarai Timur yang juga merupakan pegiat anti mafia hukum bersuara dan secara tegas menyampaikan akan mengawal kasus ini sampai tuntas, Pungkasnya.
Berita Terkait
Momentum Hari Anti Korupsi. Jarak Celebes Kembali Unjuk Rasa Mendesak KPK Segera Periksa RMS dan desak APH Tangkap Firli Bahuri
Paroki Pota Diduga Klaim Luas Lahan, Teno Marolante Menolak Peggusuran Akses Jalan Masuk Nambe Mbako
Sengketa Batas Kecamatan di Gowa belum ada Kejelasan, Kordinator HIPMA Gowa Pattallassang Mendesak Pemerintah untuk Segera Menyelesaikannya.