Indotimpost | Matim – Ibarat api dalam sekam. Keluhan kualitas sinyal buruk dari BTS Bakti Kominfo di Desa Nanga Mbaur, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur yang selama ini hanya menjadi perbincangan ringan ditengah masyarakat kini mencuat dipermukaan dan menjadi keluhan serius bagi masyarakat pengguna internet di sekitar area tower BTS Bakti Kominfo dibangun.
Sebelumnya, Pemerintah Pusat era rezim Joko Widodo melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bapak Johnny G. Plate berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif hingga ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
Namun, niat baik Pemerintah tersebut ibarat pribahasa jauh panggang dari api. Masih ada keluhan masyarakat bahwa layanan internet disuatu wilayah tertentu justru melemah setelah kehadiran base transceiver station (BTS) BAKTI. Baca juga,
Kapolres Manggarai Timur Akan membentuk Tim Terkait Kelangkaan BBM Jenis Solar Subsidi di SPBU Pota
Salah satunya adalah keluhan yang menyeruak ke publik dari masyarakat Desa Nanga Mbaur akibat kualitas sinyal dari BTS Bakti Kominfo yang sangat buruk.
Kepada media ini, Pemuda Aktivis Desa Nanga Mbaur, Gunawan Alfarabi merasa geram dengan kualitas sinyal internet yang sangat buruk selama kehadiran BTS Bakti Kominfo yang dibangun tepat dihalaman kantor Desa Nanga Mbaur.
“Selama ini masyarakat sudah mengeluh dengan buruknya kualitas sinyal internet di Desa Nanga Mbaur selama BTS Bakti Kominfo dibangun. Hanya saja masih sebatas celetukan sesama masyarakat. Saat ini, kami mendesak agar pemerintah Manggarai Timur untuk segera membongkar saja tower BTS Bakti yang tidak efektif tersebut” tegasnya. Selasa, 15/10/2024. Baca juga,
Ia juga menambahkan, amatan kami sebagai masyarakat selama memang sering petugas datang untuk memperbaiki, akan tetapi kualitas sinyal internet nya begitu-begitu saja alias masih buruk.
Sementara itu, salah seorang masyarakat yang berprofesi sebagai guru disalah satu sekolah di Desa Nanga Mbaur menyampaikan keluhan bahwa kualitas sinyal internet yang buruk tidak dapat menunjang dengan baik segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ujian yang berbasis internet dan lain-lain.
“Selama ini kami kesusahan mengakses jaringan internet dengan kualitas yang baik ketika pelaksanaan ujian yang berbasis internet.” ungkapnya.
Untuk diketahui, pada Oktober 2022 Menteri Kominfo, Johnny G. Plate telah angkat bicara terkait keluhan tersebut. Seperti dilansir di media bisnis.com.
“Kalau ditemui keluhan di masyarakat, tadinya sinyal kuat, tetapi begitu BTS BAKTI dipasang, sinyal menjadi lemah. Yang bisa mengatasi itu adalah operator seluler melalui [curring] frekuensi. Karena yang punya spektrum adalah operator seluler,” jelasnya (27/10/2022)
Masih menurut Johnny G. Plate, BAKTI bisa melaporkan kondisi tersebut kepada operator seluler untuk menambah bandwidth (jumlah konsumsi transfer data yang dihitung di dalam satuan waktu bit per second atau bps).
Kemudian, Pemuda aktivis Desa Nanga Mbaur, Gunawan Alfarabi kembali mempertanyakan kehadiran petugas yang sering datang memperbaiki BTS Bakti Kominfo. Apakah mereka datang selama ini sesuai dengan arahan Kementrian untuk menambah bandwidth atau tidak. Pasalnya, sejak dibangun di tahun 2021 sampai sekarang kualitas sinyalnya tidak membaik, yang ada makin parah.
Hingga berita ini dinaikkan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Kominfo belum memberi penjelasan ketika dikonfirmasi awak media.
Berita Terkait
Legislator Partai Nasdem Berjanji Akan Menindaklajuti Aduan Lasmini Ke Mabes Polri.
Sigap, Tim Gabungan Polres Belu dan Polsek Tasifeto Timur Akhirnya Menemukan Jasad Korban Terseret Banjir.
Hadiri Pembukaan Musyda PD IPM Soppeng, Ketum PW IPM Sulsel Tekankan Perlunya Kolaborasi