20 April 2025

Indotimpost

Berita Lokal Terpercaya

Diduga Sarat Politisasi, Penyaluran CPP di Jeneponto Dilaksakan di Kolong Rumah Panggung! Ada Apa di Kantor Kelurahan?

INDOTIMPOST.COM | Jeneponto – Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Kabupaten Jeneponto kini menuai sorotan lantaran penyaluran diselenggarakan di kolong rumah milik warga bukan di kantor kelurahan setempat, tepatnya di Kelurahan Tolo Kota, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto pada Kamis 17 Oktober 2024.

Saat penyaluran, warga penerima manfaat datang dengan harapan menerima bantuan CPP di kantor lurah justru di kolong rumah warga.

Dari informasi di himpun media ini, ada sejumlah masyarakat yang turut datang dengan harapan menerima CPP justru kecewa sebab namanya tidak ada dalam list penerima.

Hal ini muncul dugaan terkait penyaluran CPP kali ini adanya pengalihan sejumlah nama-nama selaku penerima tanpa adanya musyawarah serta persetujuan oleh pihak bersangkutan.

Bukan hanya itu, kejanggalan juga muncul sebab dari sedikitnya lebih dari 600 karung beras CPP (berat 10 kg) ditampung di bawa rumah panggung (kolong rumah) milik salah satu warga yang juga merupakan rumah salah satu staf honorer Kelurahan Tolo Kota.

“Ini beras cpp kok kenapa di tampung di kolong rumah warga pak, kenapa bukan di kantor kelurahan, ini bukan sedikit sekitar 600 karung,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Doc. Screenshot video

Hal yang sama juga disampaikan, A. Azis Kr Rani, selaku pengurus Lembaga Pemasyarakatan (LPM) yang turut hadir pada penyaluran bantuan cpp tersebut.

Ia mengungkapkan, penyaluran beras cpp justru saat ini beda dan terkesan banyak kejanggalan, di mana kurangnya pelibatan masyarakat atau warga penerima manfaat CPP atas kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pihak terkait (sepihak).

“Saya hadir untuk mengawal langsung Penyaluran bantuan cpp yang harusnya dibagikan di kantor kelurahan justru ratusan ini dibagikan di kolong rumah warga juga banyak keluhan warga terkait nama tidak ada dalam list penerima sehingga ini kami curiga beberapa nama penerima dialihkan tanpa musyawarah dan persetujuan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan,” ungkapnya.

Lanjut A. Azis Kr. Rani menambahkan, menurutnya hal ini selalu dipertanyakan kepada pihak terkait, namun jawabannya berdasarkan hasil rapat, katanya.

“Beberapa kami pertanyakan alasannya karena hasil rapat tapi apakah hasil rapat tersebut secara partisipatif dan transparan terhadap masyarakat,  kami juga bingung sebab banyak kebijakan keluar tanpa musyawarah kepada masyarakat apalagi warga penerima bantuan sebelumnya kini tidak lagi menerima karena diganti tanpa persetujuan atau pun pemberitahuan kepada bersangkutan,” terang Kr Rani.

Hal ini juga dinilai adanya kongkalikong terlait pendataan untuk penerima CPP yang juga pihak yang seharusnya terlibat langsung dalam penyaluran adalah Dinas Ketahanan Pangan namun Justru hanya di hadiri oleh Kadis Sosial Jeneponto selaku pengawasan penyaluran CPP.

Bahkan ini disinyalir ada keraabat dekat (anak) Sekdis Sosial Jeneponto yang menjadi salah satu admin untuk penyaluran CPP.

“Terkait dengan pendataan ini juga diduga ada politisasi dan terkesan hanya pihak2 tertentu yang tentukan siapa penerima bantuan cpp, yang semestinya pihak dinas terkait bekerja sama dengan pemerintah setempat melakukan evaluasi ke pihak penerima yang sudah mapan selayaknya megalihkan kemasyarakat kecil yang layak diberi bantuan tapi harus dengan hasil musyawarah di kantor lurah dengan masyarakat dan dinas terkait,” pungkasnya.

Hal tersebut juga dikonfirmasi Selaku Koordinator Kabupaten CPP, Jupri dg Rate alias Bayu terkait kejanggalan tersebut. Namun ia terkesan tidak memberikan jawaban atas alasan terkait penampungan dan penyaluran beras di kolong rumah milik warga yang menurutnya adalah admin.

“1. Terkhusus kec.kelara tdk ada penyaluran di ktr dan semua penyaluran di rmh admin
2. Warga yg TDK menerima beras berarti TDK ada namax di dlm BNBA,” tulisnya melalui chat whatsapp, Jumat (18/10/2024).

Lanjut dipertanyakan terkait alasannya ditampung atau penyaluran di kolong rumah warga ,jupri dg Rate alias Bayu, enggan memberikan jawaban tertulis.

Selain itu juga terkait informasi jika dirinya merangkap jabatan selaku Koordinator Kabupaten (Korkab) yang juga selaku Koordinator Kecamatan (Korcam) di Kecamatan Kelara, pun admin penyaluran CPP di Tolo Selatan, namun Jupri dg rate alias bayu tak menanggapi hal tersebut, ia justru mengarahkan agar media ke rumahnya terletak di depan Kantor lurah Tolo Selatan.

“Lebih jelasx rumah sy didepan kantor kelurahan Tolo selatan”
“Silahkan anda dengarkan penjelasan secara lisan spy jelas,” ujarnya lagi.

Bahkan ia berdalih, soal etisnya melakukan wawancara adalah berhadapan langsung, tidak dengan komunikasi chatingan atau paling tidak bicara lewat telepon?

“Etisx wawancara adalah berhadapan lansung,bukan dgn chatingan,
“Atau minimal bicara lewat telfon,” tutupnya.

Untuk diketahui, hadir pada penyaluran bantua CPP di Tolo Kota Kepala Dinas Sosial, Sekertaris Lurah Tolo Kota, Para admin Sekcem Kelara serta Korkab yang juga merangkap Korcan CPP atau admin. (*)