18 Mei 2025

Indotimpost

Berita Lokal Terpercaya

Diduga Mulut Anggota DPRD Memicu Kisruh di Matim, Tokoh Muda Pemerhati Konflik Angkat Bicara.

INDOTIMPOSTM.COM | Matim – Dinamika di wilayah tapal batas Ngada -Manggarai Timur kian muncul kembali, kisruh ini
Memicu banyak perhatian. Baik menyoroti melalui pemberitaan maupun perbincangan itens ditengah masyarakat.

Pasalnya kejadian ini muncul dipicu oleh Mulut dari Anggota DPRD Fraksi PDIP Dapil IV salah satu Tokoh Pemuda Menayagkan sebagai utusan Rakyat.

Jenainudin  sebagai Tokoh Pemuda Pemerhati Konflik di wilayah perbatasan menurutnya,  cara kita menangapi mesti harus bijaksana dan dilandasi dengan berbagai macam indikator penilaian bukan sekedar cendrung membela satu kelompok masyarakat terus yang lain diabaikan ini keliru.

Lebih lanjut,  saya dikagetkan dengan berita melalui mediaRadarflores.com yang diterima pada hari jum,at 21 februari yang lalu berdasarkan kutipan yang dilansir melalui media ini dengan manarasikan semacam satu pembelaan khusus.

Baca juga:Hak atas Tanah di Perbatasan Ngada- Manggarai Timur Diduga Disabotase Hingga Berujung Polemik

Bagi zainudin ungkapan semacam ini bisa berpengaruh terhadap semakin mempertajam masalah apalagi mengatasnamakan Wakil Rakyat ini keliru mesti DPRD harus mengambil langkah cepat untuk dapat meredam konflik yang ada di perbatasan ungkapnya. Narasi semacam ini mesti diluruskan karena baginya sangat tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat. Kita tau ini narasi sarat politis “ibarat tiba masa tiba akal hatam kita soal begini” tutur Jen.

Apalagi Kalau kita bicara mencerdai nilai kemanusian mesti harus epel to epel dong, karena jika tidak kita akan terus berbeda presepsi. Nilai-nilai kemanusian akan terwujud jika sebaliknya dapat menghargai mana hak kita dan mana bukan hak kita ini konflik Hak atas tanah terangnya dan sebagaian masyarakat Manggarai Timur juga yang memiliki lahan di wilayah ini ikut resah semua tanah tanah mreka diambil oleh masyarakat yang mengatasnamakan masyarakat lontoleok.

Tutup zainudin atas nama aliansi pemerhati konflik di perbatasan, menyarankan kepada Yorit Poni yang juga Angota DPRD Dapil 4 Fraksi PDIP Mangarai Timur Agar dapat mencabut kembali pernyataan yang baginya diangap keliru. Kita memiliki tangung jawab yang sama terhadap dinamika ini ,tetapi tidak menutup kemungkinan kita memanfaatkan momen untuk kepentingan individu.

Saya mengharapkan kepada lembaga kehormatan Dewan yang menjaga Marwah dan martabat keluhuran DPR dapat secara tegas dapat memanggil Angota Dewan Dapil 4 kabupaten Manggarai Timur faraksi PDIP atas nama Yorit poni karena diangap tidak independen serta telah mencerdai institusi DPR tutupnya.