INDOTIMPOST.COM |SINJAI – Informasi miris terdengar dari pelosok Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Tentang dunia pendidikan yang dinobatkan sebagai wadah negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, justru berbanding terbalik di Madrasah Aliyah (MA) Tengah Lembang, Kecamatan Sinjai Barat.
Hal itu dikatakan oleh RV, lantaran beasiswa yang diterimanya hanya Rp.500.000, yang diduga telah dipangkas.
Pemotongan beasiswa diduga dilakukan oleh oknum guru di Madrasah itu. Demikian, lanjut kata RV, dirinya menanyakan perihal tersebut.
“Ini kk saya Terima beasiswa di alyah bonsal knp na 500rb ja dan ada saya dengar satu juta di Terima apakah wajar ji di potong sebanyak itu, mau cari tau apakah betul yg di Terima 1 jt lalu knp 500 ji yg di Terima oleh siswa,” ungkap RV
Ia menambahkan “Bahkan buku rekening saya tidak pernah pegang. Dan saya kurang lebih 30 orang saya duga semua beasiswanya terpotong.” kata RV, Selasa (21/5/24) malam.
RV juga mengaku, hal ini terjadi jauh sebelum dirinya sekolah. Bahkan ia pernah menanyakan ke senior-senior alumni, dan ternyata beasiswanya juga dipotong.
“Kalau senior dulu dipotong hanya beberapa persen. Ini sepertinya lebih besa,” jelas RV.
Sehingga menurutnya, ini tak bisa dibiarkan, karena merugikan.
“Kalau soal nominal kak saya tidak masalahkan. Tapi ini tentang hakku” kuncinya.
Senada diktakan siswa kelas XII lainnya, bahwa memang yang mereka terima hanya menerima Rp.500.000.
“Bahkan ada yang hanya dapat Rp.400.000 kak. Dan teman-teman juga tidak pernah dikasi buku rekening” kata siswa yang meminta namanya tidak disebutkan.
Dikonfirmasi pihak sekolah Madrasah Aliyah Tengah Lembang membantah, menurutnya, hal tersebut sudah sesuai.
“Ada ampranya pak, klmauki lebih jelasnya datangki di sekolah perjelas.
Kalau Rifaldi itu TDK cair bia siswanya kosong rekeningnya tapi kita sebagai guru ber inisiatif pake uang kita supaya dapatki juga” tulis Bendahara sekolah MA Tengah Lembang, Satriani, saat dikonfirmasi via WhasApp.
Lanjut media ini melakukan konfirmasi ke pihak sekolah Satriani, ia menjelaskan jika tidak ada pemotongan katanya tapi itu sesuai di surat keterangan (SK)
“Alaikumussalam, tdk ada pemotongan disini pak, yang terima itu 500 siswa yang tamat, memang beda yg di terima siswa kls XI dan kls XII, kl KLS XI yang di terima itu 1 juta. 🙏🙏🙏, kl siswa yg tamat cuma 500, kl masalahnya kenapa beda saya juga tidak tau karna memang SK nya seperti itu,” ujarnya Satriani melalui chat whatsapp, namun enggan memberikan penjelasan terkait SK yang dimaksud.
Hal ini juga dikonfirmasi kepala sekolah MA namun hingga berita diterbitkan belum memberikan tanggapan. (Tim/*)
Berita Terkait
IMM Komisariat UIT Resmi Dikukuhkan, Ketua Nur Amin : Sebagai Ruang Pembelajaran Perjuangan dan Pengabdian
Beredar Foto Penemuan Mayat Perempuan tanpa Busana di Tanjung, Berikut TKP dan Kronologisnya?
Seorang Wanita Di Duga Anggota DPR Mendapat Sorotan Cara BerpakaianTerkesan Tidak Sopan